Panduan Dasar Webproxy

Kini saatnya kita coba untuk terjun langsung ke dalam bisnis web proxy. Tapi seperti halnya semua bisnis, sebelum dilaksanakan pasti ada persiapan-persiapan yang perlu dilakukan. Dan dalam bisnis web proxy ini, tahap persiapan tersebut mencakup

(1) pemilihan nama domain,
(2) pemilihan web hosting, dan 
(3) pemilihan script web proxy. 

Mari kita simak satu persatu penjelasannya.
  • Pemilihan Nama Domain
Tahukah Anda bahwa salah satu kunci kesuksesan bisnis web proxy adalah pemilihan nama domain?
Mungkin ada yang menjawab, “Ah, gampang. Pilih saja nama domain yang keyword-rich.
Ada proxy-proxy-nya.“. 

Benar?
Ternyata SALAH! Dalam bisnis ini kita justru sebisa mungkin menghindari penggunaan nama domain yang mengandung kata ‘proxy‘. Kenapa? Ingat, seperti sudah dijelaskan dalam pendahuluan lalu, dalam bisnis ini ‘musuh’ kita adalah para admin jaringan yang bertugas untuk memblokir situs dan juga web proxy. Apalagi situs web proxy Anda diberi nama iniwebproxy.com, sudah pasti mereka akan curiga dan buntut-buntutnya memblokir situs Anda. Akibatnya, promosi sebanyak apa pun akan percuma karena situs Anda sudah ikut diblokir.
Oleh karena itu, coba pilih nama domain yang masih dapat direlasikan dengan proxy, namun tidak menggunakan kata haram tersebut. Pilih juga nama-nama yang menarik dan mudah diingat, karena kebanyakan pengguna web proxy di luar sana adalah pelajar dan mahasiswa.
Contoh nama proxy: JalanSurga, FreeEntry, HighwayPass.

Pemilihan Web Hosting
Salah satu kendala dalam bisnis web proxy sebenarnya adalah web hosting. Hampir tidak ada hosting murah yang mau menerima situs web proxy. Dari sekian banyak proxy hosting yang ada, pilihan saya jatuh pada TechEntrance (aff). Harga tidak jauh berbeda dengan proxy hosting lain, namun banyak direkomendasikan oleh pemain bisnis web proxy, dan ternyata memang hasilnya tidak mengecewakan. Dua hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai harga dan bandwidth.Yang pertama, jangan pernah membeli proxy hosting dengan harga yang jauh di bawah standar. Hosting untuk proxy relatif memakan lebih banyak resource dibandingkan hosting biasa. Itu sebabnya harga mereka lebih mahal. Apabila ada yang menawarkan dengan hargamurah, sudah pasti performance yang akan dikorbankan. Dan begitu pengunjung Anda merasakan layanan proxy Anda empot-empotan, siap-siap saja kehilangan pelanggan. Yang kedua, pilih paket hosting yang memberikan bandwidth minimal 100GB.Kelihatannya memang agak berlimpah, namun dengan cara promosi yang nanti saya berikan di bagian ketiga, bisa jadi malah jatah bandwidth tersebut tidak mencukupi.

Pemilihan Script Web Proxy
Ada empat script web proxy yang banyak digunakan: PHPProxy, CGIProxy, Glype, dan Zelune. Semuanya gratis, namun sayangnya tidak ada yang benar-benar sempurna. PHPProxy misalnya, enteng sumber daya, namun kesulitan untuk masuk ke beberapa situs popular. Sebaliknya, CGIProxy, lancar jaya digunakan untuk browsing kemana saja, namun banyak memakan resource server. Yang kini sedang naik daun adalah Glype. Antara performance dan beban pemakaiannya seimbang. Ditambah lagi, forum mereka adalah yang paling aktif di antara ketiga pesaingnya (PHPProxy malah sudah tidak dikembangkan lagi). Saya sendiri juga menggunakan script ini.
Sedikit catatan, apabila Anda berencana untuk serius membangun jaringan situs web proxy, tidak ada salahnya untuk mengeluarkan sedikit uang untuk membeli script Glype Manager. Dengan script ini, Anda dapat membangun ratusan situs web proxy dengan mudah. Harganya sekitar $80.